Semester genap, tahun ajaran 2016-2017 saya memperoleh
kesempatan untuk mengajar mata kuliah Teaching
and Learning Mathematics (TLM) di Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan
Sampoerna University.
![]() |
Portal Schoology untuk mata kuliah TLM |
Di kelas TLM, saya mengajar calon
guru matematika. 11 orang merupakan mahasiswa pendidikan matematika tingkat
pertama (semester 2). Seorang lagi dari departemen yang sama, namun merupakan ‘kakak
kelas’. Karena alasan tertentu, beliau baru mengambil mata kuliah ini sekarang.
Ada juga seorang mahasiswa tingkaty
akhir, dari Fakultas Teknik, departemen Applied
Mathematics. Bagi mahasiswa Applied
Matematics tersebut, kelas ini merupakan mata kuliah pilihan. Saya pernah
ngobrol dengannya, dan beliau pernah mengatakan kalau sebenarnya beliau ingin
menjadi guru.
Sebenarnya, saya tidak mengajar mata kuliah ini sendirian. Pengajar lain adalah Ibu Maryam Mursadi, juga dosen di Fakultas Pendidikan Sampoerna University. Beliau pernah menjadi guru SD dan memiliki latar belakang pendidikan berkebutuhan khusus. Saya dan Bu Mima berbagi tugas. Bu Mima mengajar mengenai topik teori pembelajaran dan perencanaan pembelajaran. Selain itu, saya yang mengajar. Bagian memeriksa tugas dan ujian juga di lakukan bersama-sama.
Selain mengajar di kelas, di mata kuliah TLM ada sesi one-to-one
tutoring yang dilakukan di luar kelas. Selama dua puluh menit,
mahasiswa harus bertemu dengan dosen satu banding satu untuk mengobrol. Sesi one-to-one tutoring dilakukan dua kali. Sekali sebelum semester, untuk mendiskusikan esai yang akan mereka tulis untuk ujian tengah semester (UTS). Sekali lagi, s untuk mendiskusikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mereka buat untuk ujian akhir semester (UAS). Sebelum UTS saya akan melakukan one-to-one tutoring dengan
tujuh orang mahasiswa dan dengan enam orang sebelum UAS. Ibu Mima, sebaliknya. Sebelum UTS beliau akan melakukan one-to-one tutoring dengan enam orang mahasiswa dan dengan tujuh orang sebelum UAS.
Kami juga mengundang beberapa
dosen tamu, beberapa merupakan rekan di Fakultas Pendidikan, diantaranya
Bapak Budi Poniam dan Ibu Deshinta Puspa Ayu Dwi Argaswari.
Bapak Budi Poniam dulu
merupakan lulusan Fisika UI dan kemudian melanjutkan S2 di Matematika UI. Beliau
pernah menjadi guru Fisika SMP dan SMA di sebuah sekolah swasta di Jakarta. Di
Sampoerna University beliau mengajar mata-mata kuliah seperti Analisis Riil, Matematika
Diskrit, Aljabar Linear, Aljabar Abstrak, dan lain-lain. Di mata kuliah TLM
beliau akan mengisi sesi mengenai pembelajaran pembuktian dan penalaran matematika
di sekolah (TK sampai SMA).
Ibu Deshinta merupakan alumni pendidikan matematika
Sampoerna School of Education
(sebelum berubah menjadi Fakultas Pendidikan Sampoerna University). Beliau sempat menjadi guru Matematika di level
SMP dan SMA. Beliau sempat melanjutkan studi S2 di Pendidikan Matematika
Universitas Negeri Solo (UNS). Tesisnya adalah tentang pembelajaran geometri
di SMP. Untuk keperluan thesis, Ibu Deshinta mendesain satu set modul pembelajaran
geometri untuk tingkat SMP menggunakan teori Van Hiele mengenai tahapan
pembelajaran Geometri (menurut saya, modul itu bagus sekali dan kapan-kapan perlu diterbitkan). Di mata kuliah TLM, Ibu Deshinta akan mengisi
sesi mengenai pembelajaran geometri di sekolah.
Saya juga mengundang seorang
teman dari luar kampus untuk menjadi dosen tamu di mata kuliah TLM. Namanya Pak
Agung Wibowo. Latar belakang beliau sebenarnya adalah bahasa dan sastra. Namun, beliau
pernah menjadi guru SD dan ‘terpaksa’ mengajar matematika. Beliau belajar kembali (re-learn) tentang matematika dan pengajaran matematika dengan membaca berbagai buku dan belajar dari beberapa pendidik yang lain. Pak Agung
sudah mengajar selama lebih dari 20 tahun. Selain menjadi guru, beliau juga
merupakan pelatih guru dan punya keterampilan dalam merancang kurikulum,
mengembangkan modul pembelajaran, menulis buku panduan, dan sebagainya. Beliau
akan mengisi sesi mengenai pengenalan kurikulum.
Sebagai mahasiswa semester
dua, belum semua calon guru ‘akrab’ dengan istilah 'kurikulum', 'tujuan pembelajaran', 'membuat indikator pembelajaran', 'merancang
pembelajaran' dan 'asesmen'. Pak Agung akan berbagi mengenai caranya ‘membaca’ dan
‘memahami’ dokumen kurikulum (yang dibuat oleh pemerintah) dan membuat lokakarya
mengenai bagaimana ‘menerjemahkan’ dokumen tersebut ke dalam pembelajaran di
dalam kelas.
Setelah ini saya akan membuat
serangkaian tulisan mengenai mata kuliah TLM ini. Saya akan menceritakan
bagaimana saya mendesain pembelajarannya, menarasikan beberapa kegiatan
pembelajaran di dalam kelas, menarasikan
mengenai kegiatan one-to-one tutoring, dan berbagi mengenai beberapa hasil
karya mahasiswa dalam mata kuliah ini (apabila diizinkan oleh mahasiswa). Menuliskan
hal-hal tersebut merupakan cara saya berefleksi mengenai pembelajaran saya. Mudah-mudahan tulisan-tulisan tersebut juga akan dinikmati oleh teman-teman pendidik lainnya. Tunggu tulisan saya yang
selanjutnya yah.
No comments:
Post a Comment